Menjadi pengusaha memang diidam-idamkan banyak orang,
selain kita dapat menagtur sendiri jenis usahanya, tempat maupun modal yang
diperlukan. Ibaratnya menjadi seorang owner perusahaan yang tidak terikat
dengan orang lain. Resiko dan keuntungannya pun kita sendiri yang dapat
mengatur dan tentunya perjuangannya tidak lah mudah, naik turun omset pasti
bakal dihadapi dan bukan keniscayaan.
Padahal Tuhan telah menerangkan bahwa
rezeki itu 90% akan diberikan kepada pengusaha dan 10% kepada pegawai. Kita
bisa melihat contoh sukses pengusaha di indonesia mulai dari Sandiago Uno,
Ippho Santosa, Elang Gumilang, dan banyak pengusaha lainnya. Mereka tentu
mengalami fase “jatuh bangun” mengejar kesuksesan. Beberapa pengusaha ada yang
terlebih dahulu bekerja, tetapi karena mereka jenuh pada keadaan yang stagnan,
mereka berhenti dan mulai menuju zona kebebasan.
Langkah – langkah Dari
Karyawan Jadi Pengusaha
Ada langkah – langkah yang mereka tempuh
agar bisa bertahan dalam fase jatuh. Berikut beberapa langkah-langkah untuk
anda yang ingin bertansformasi dari karyawan jadi pengusaha
1. Persiapan mental dan
niat yang benar
Ini adalah syarat paling penting untuk
anda dari karyawan jadi pengusaha. Untuk keluar dari posisi karyawan saja sudah
membutuhkan mental yang kuat. Karena dengan ini berarti melepas posisi dimana
penghasilan menjadi pasti, pandangan positif keluarga dan teman menuju zona
dimana penghasilan menjadi tidak pasti. Selain mental untuk menuju zona
ketidakpastian, dibutuhkan juga mental untuk menjadi pengusaha. Dimana setiap
pengusaha akan mengalami “fase jatuh bagun” yang harus dijemput selama menapaki
jalan pengusaha. Di fase ini banyak pengusaha yang tidak kuat dan akhirnya
menemui kebangkrutan. Mental yang kuat untuk menjadi pengusahan akan lebih
ampuh bila diniatkan dengan benar. Niat untuk menjalankan semua karena ibadah.
Niat untuk menjalaninya dijalan yang benar, tidak menempuh jalan yang kotor.
2. Persiapan modal
Persiapan modal menjadi syarat mutlak
untuk melangkah dari karyawan jadi pengusaha. Pastikan anda memiliki modal
terlebih dahulu sebelum mengajukan surat resign kepada atasan. Baik anda masih
single atau sudah berkeluarga, modal tetap menjadi faktor penentu jalannya
usaha. Bisa mencari investor dan bagi hasil, pinjam keluarga dan teman, dan
pinjaman lunak lainnya. Bisa juga dengan menjual aset, baik itu tanah, rumah,
ataupun barang2 kepemilikan pribadi. Usahakan tidak meminjam kepada rentenir
karena bunga yang tinggi. Bunga yang tinggi juga bisa menyebabkan tersendatnya
usaha berkembang diawal.
3. Siap bekerja lebih
lama
Transformasi dari karyawan jadi pengusaha
tentu saja membuat anda berusaha lagi memulai dari nol. Diawal memulai mungkin
hampir seluruh waktu kita akan tersita untuk usaha. Baik itu lewat fikiran atau
tindakan. Tetapi kita harus bisa me-manage waktu dengan baik. Belajar me-manage
waktu adalah salah satu kunci. Bekerja lebih lama bukan berarti melupakan
keluarga atau saudara. Kita juga harus bisa meluangkan waktu buat mereka.
4. Fokus dalam tujuan
dan pantang menyerah
Dalam perjalan usaha kita akan sering
mengalami hambatan. Baik itu sikap keluarga yang tidak proaktif ataupun
lingkungan sekitar yang mencemooh. Hal ini yang sering menganggu berkembangnya
usaha. Mental pun seringkali runtuh karena pendapat sekitar, apalagi saat usaha
sedang jatuh. Disinilah kita harus terus bangkit dan semangat pantang menyerah.
Usahakan diskusi dengan keluarga diawal usaha. Minta dukungan dari mereka.
Selalu menjaga semangat dengan sharing ke sesama pengusahan terutama yang sudah
berpengalaman adalah hal yang baik. Baca buku-buku motivasi bisnis para
pengusaha sukses juga bisa menjadi penambah semangat. Terakhir kita harus yakin
kalau rezeki kita sudah ada yang mengatur. Sehingga langkah kita menjemputnya
terasa lebih ringan.
Daftar Pustaka